Profil Desa Rembul

Ketahui informasi secara rinci Desa Rembul mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Rembul

Tentang Kami

Desa Rembul, gerbang strategis menuju wisata Guci di Kabupaten Tegal. Profil desa agrowisata yang menonjolkan potensi ekonomi dari pariwisata, pertanian dataran tinggi, serta tata kelola pemerintahan yang berprestasi sebagai Desa Antikorupsi.

  • Lokasi Gerbang Strategis

    Berada di jalur utama menuju Objek Wisata Guci, menjadikan Desa Rembul sebagai perlintasan vital yang menangkap peluang ekonomi dari sektor pariwisata.

  • Potensi Ekonomi Ganda

    Perekonomian desa ditopang oleh dua pilar utama, yaitu sektor pertanian sayur-mayur dataran tinggi yang subur dan sektor pariwisata melalui pengembangan Desa Wisata Lembah Rembulan dan usaha pendukungnya.

  • Tata Kelola Pemerintahan Berprestasi

    Diakui sebagai Desa Antikorupsi dengan nilai istimewa, menunjukkan komitmen kuat dalam transparansi dan akuntabilitas yang mendukung iklim investasi dan pembangunan desa yang sehat.

Pasang Disini

Desa Rembul, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, kini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu desa paling dinamis di lereng Gunung Slamet. Bukan hanya sekadar menjadi jalur perlintasan utama menuju Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci yang termasyhur, Desa Rembul telah bertransformasi menjadi destinasi dengan potensi agrowisata, ekonomi kreatif dan tata kelola pemerintahan yang patut diperhitungkan. Dengan udara sejuk dan bentang alam yang subur, desa ini menjadi cerminan sinergi antara anugerah alam dan inovasi masyarakatnya.

Keberadaannya sebagai gerbang menuju ikon pariwisata Tegal memberikan denyut ekonomi yang khas bagi Rembul. Namun Pemerintah Desa dan warganya tidak hanya berpangku tangan sebagai penonton. Mereka secara aktif mengembangkan potensi internal, mulai dari pemanfaatan lahan desa untuk pariwisata mandiri hingga penguatan sektor pertanian yang telah lama menjadi tulang punggung kehidupan. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang menjadikan Desa Rembul sebagai model pengembangan desa berbasis potensi lokal yang profesional dan berkelanjutan.

Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis

Secara administratif, Desa Rembul merupakan bagian dari Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya yang berada di kawasan dataran tinggi membuatnya memiliki hawa yang sejuk dengan suhu rata-rata yang nyaman sepanjang tahun. Koordinat geografisnya tercatat pada sekitar 7°11′2″S Lintang Selatan dan 109°10′2″E Bujur Timur.

Luas wilayah Desa Rembul mencakup area yang signifikan, dimanfaatkan untuk pemukiman, lahan pertanian, serta kawasan pengembangan wisata. Batas-batas wilayah Desa Rembul yakni:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan desa di kecamatan yang sama.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan wilayah hutan dan desa tetangga.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan langsung dengan kawasan yang mendekati Objek Wisata Guci.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Bojong.

Topografi wilayahnya yang berbukit-bukit dan subur menjadi modal utama bagi sektor pertanian, khususnya untuk komoditas hortikultura seperti sayur-mayur. Aksesibilitas menuju desa ini terbilang sangat baik karena dilalui jalan utama yang menghubungkan pusat kota Slawi dengan kawasan wisata Guci, menjadikannya sangat strategis baik dari sisi ekonomi maupun mobilitas penduduk.

Sejarah Singkat dan Asal-Usul Desa

Menurut catatan sejarah yang dihimpun dari laman resmi desa dan penuturan para tetua, eksistensi Desa Rembul sudah ada jauh sebelum era kemerdekaan Indonesia, diperkirakan telah menjadi pemukiman sejak periode 1930-an. Nama "Rembul" sendiri diyakini memiliki kaitan erat dengan kondisi alam dan peristiwa historis yang terjadi di masa lampau, meskipun dokumentasi tertulis yang merinci hal ini secara definitif masih terbatas.

Perkembangan desa ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah besar Kabupaten Tegal dan pengaruh jalur ekonomi yang terbentuk akibat keberadaan Guci sebagai tempat peristirahatan sejak zaman kolonial Belanda. Seiring waktu, Rembul tumbuh dari sebuah komunitas agraris yang tenang menjadi sebuah desa yang dinamis, terutama setelah kemerdekaan dan pembangunan infrastruktur yang semakin membuka akses ke wilayah tersebut pada dekade-dekade berikutnya. Tradisi budaya seperti "Ruwat Bumi" yang masih sesekali dilaksanakan menjadi bukti jejak kultural yang diwariskan turun-temurun sebagai bentuk rasa syukur atas kesuburan tanah yang diberikan Tuhan.

Pemerintahan dan Struktur Demografi

Pemerintahan Desa Rembul dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang berkantor di Balai Desa Rembul, Jalan Desa Rembul RT 03 RW 01. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Khairil Ibnu Efendi, pemerintahan desa menunjukkan komitmen kuat pada tata kelola yang transparan dan akuntabel. Komitmen ini terbukti dengan diraihnya predikat sebagai Desa Antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan penilaian istimewa. Prestasi ini menjadikan Rembul sebagai desa percontohan dan satu-satunya desa di Kabupaten Tegal yang menerima Bantuan Keuangan Desa Antikorupsi pada tahun 2025, yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur strategis.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, pada tahun 2023 jumlah kepala keluarga (KK) di Desa Rembul tercatat sebanyak 2.668 KK. Angka ini menunjukkan bahwa Rembul ialah salah satu desa dengan populasi terpadat di Kecamatan Bojong. Dengan jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang luas, kepadatan penduduk di Desa Rembul terdistribusi antara area pemukiman dan lahan produktif. Struktur demografis yang didominasi oleh usia produktif menjadi modal sosial yang penting bagi pembangunan desa, baik sebagai tenaga kerja di sektor pertanian maupun sebagai penggerak di sektor jasa dan pariwisata yang terus berkembang.

Potensi Ekonomi: Jantung Agrikultur dan Denyut Pariwisata

Perekonomian Desa Rembul berdiri di atas dua pilar utama: agrikultur dan pariwisata. Sinergi antara keduanya menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang unik dan saling menguatkan.

Sebagai wilayah agraris, tanah Rembul yang subur di lereng Gunung Slamet sangat ideal untuk budidaya aneka sayuran dataran tinggi. Para petani lokal menjadi pemasok utama komoditas seperti cabai, tomat, sawi, dan berbagai jenis sayuran lainnya ke pasar-pasar lokal di Tegal dan sekitarnya. Aktivitas pertanian ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan mayoritas penduduk, tetapi juga membentuk lanskap hijau yang menambah daya tarik visual desa. Pemerintah desa terus berupaya memberdayakan petani melalui berbagai program untuk meningkatkan produktivitas dan akses pasar.

Pilar kedua, pariwisata, menjadi motor penggerak ekonomi yang semakin signifikan. Statusnya sebagai "pintu gerbang" Guci membuat ribuan wisatawan melintasi desa ini setiap minggunya. Peluang ini ditangkap secara cerdas oleh pemerintah desa dan masyarakat. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Sinar Rembulan", desa ini menginisiasi pengembangan Desa Wisata Lembah Rembulan. Berlokasi di atas tanah kas desa, destinasi ini menawarkan alternatif wisata alam yang menarik dengan fasilitas kolam renang, area berkemah (camping ground), vila atau saung penginapan, serta berbagai spot foto berlatar pemandangan alam yang asri.

Menurut pernyataan Kepala Desa Rembul, Ibnu Efendi, dalam beberapa kesempatan di media lokal, tujuan utama pengembangan Lembah Rembulan ialah untuk menggerakkan roda perekonomian warga secara langsung. Inisiatif ini membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, mulai dari petugas tiket, juru parkir, pengelola penginapan, hingga penyedia jasa kuliner di area wisata. Keberadaan Lembah Rembulan juga mendorong tumbuhnya usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya, seperti warung makan, toko oleh-oleh, dan penyewaan alat kemah yang dikelola oleh warga setempat.

Infrastruktur dan Fasilitas Publik

Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas bagi Pemerintah Desa Rembul, terutama untuk menunjang aktivitas ekonomi dan kenyamanan warga. Jalan utama desa yang menjadi akses menuju Guci berada dalam kondisi yang baik dan terus mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten. Selain itu, jalan-jalan lingkungan dan jalan usaha tani juga secara bertahap ditingkatkan kualitasnya, sebagian didanai melalui alokasi dana desa dan bantuan keuangan khusus seperti dana Desa Antikorupsi.

Di bidang pendidikan, Desa Rembul memiliki fasilitas sekolah dari tingkat dasar hingga menengah yang melayani kebutuhan pendidikan warganya. Untuk layanan kesehatan, terdapat fasilitas kesehatan tingkat pertama yang siaga memberikan pelayanan medis bagi masyarakat. Sarana ibadah seperti masjid dan musala juga tersebar di berbagai dusun, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial.

Namun, sebagai daerah dengan topografi berbukit, Desa Rembul juga menghadapi tantangan kebencanaan seperti tanah longsor, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi. Pemerintah desa bersama badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) secara rutin melakukan mitigasi dan penanganan cepat, seperti yang terjadi saat longsor menutup akses jalan kampung pada Maret 2025, di mana alat berat segera dikerahkan untuk normalisasi.

Tantangan dan Visi Pembangunan ke Depan

Meski memiliki banyak potensi, Desa Rembul tidak luput dari tantangan. Tantangan utama ialah bagaimana mengelola dampak pariwisata agar tetap positif bagi lingkungan dan sosial budaya masyarakat. Peningkatan volume sampah dari aktivitas wisata dan potensi kemacetan di akhir pekan menjadi isu yang memerlukan solusi pengelolaan yang inovatif dan berkelanjutan. Selain itu, menjaga stabilitas harga produk pertanian di tengah fluktuasi pasar juga menjadi pekerjaan rumah yang terus dicarikan solusinya.

Visi pembangunan Desa Rembul ke depan ialah menjadi desa agrowisata yang mandiri, berdaya saing, dan berbudaya, dengan tetap mempertahankan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Rencana strategis desa berfokus pada beberapa hal. Pertama, diversifikasi produk wisata di luar Lembah Rembulan dengan menggali potensi seni, budaya, dan kuliner lokal. Kedua, penguatan BUMDes sebagai mesin ekonomi desa yang profesional dan mampu menciptakan unit-unit usaha baru. Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan di bidang pariwisata, kewirausahaan, dan pertanian modern.

Desa Rembul di Simpang Jalan Pembangunan

Desa Rembul merupakan contoh nyata sebuah desa yang berhasil memadukan anugerah alam dengan visi pembangunan yang jelas. Posisinya sebagai gerbang pariwisata Guci bukan hanya menjadi berkah ekonomi, tetapi juga pemicu untuk berinovasi dan membangun identitasnya sendiri. Dengan pilar pertanian yang kokoh, sektor pariwisata yang terus menggeliat, dan fondasi pemerintahan yang diakui bersih, Desa Rembul berada di jalur yang tepat untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan. Perjalanan desa ini menjadi inspirasi bagaimana potensi lokal, jika dikelola dengan profesionalisme dan integritas, mampu membawa perubahan signifikan bagi kehidupan masyarakatnya.